TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

TUGAS
“ILMU BUDAYA DASAR”









NAMA: FADIA RAKHMITA  N
KELAS: 1EA23
NPM: 12218367
FAKULTAS/JURUSAN: EKONOMI/MANAJEMEN











Pengertian Ilmu Budaya Dasar:

Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar dan pengertian tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris The Humanities. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (refined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan:
1.      Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2.      Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3.      Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4.      Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budayadaerah dan budaya nasional

Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1.      Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2.      Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah


Tujuan Ilmu Budaya Dasar:

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Berpijak dari hal diatas, tujuan utama mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus.
                       
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.      Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.      Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.      Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.    Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Dengan ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD secara umum adalah :
Pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.

 Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar:

Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :
1.      Manusia Dan Harapan
Ø  Kepercayaan
Ø  Harapan

2.      Manusia Dan Kegelisahan
Ø  Keterasingan
Ø  Kesepian
Ø  Ketidakpastian

3.      Manusia Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
Ø  Kesadaran
Ø  Pengorbanan

4.      Manusia Dan Pandangan Hidup
Ø  Cita-Cita
Ø  Kebijakan

5.      Manusia Dan Cinta Kasih
Ø  Kasih Sayang
Ø  Kemesraan
Ø  Pemujaan

6.      Manusia Dan Keindahan
Ø  Renungan
Ø  Kehalusan

7.      Manusia Dan Penderitaan
Ø  Rasa Sakit
Ø  Siksaan
Ø  Kesengsaraan

8.      Manusia Dan Keadilan
Ø  Kejujuran
Ø  Pemulihan Nama Baik
Ø  Pembalasan






Kasus Ilmu Budaya Dasar
KURANGNYA PENGAWASAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ANAK”
(Manusia Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian)
















Saya akan membahas kasus tentang “ Kurangnya Pengawasan Orang Tua Terhadap Perilaku Anak”  di jaman sekarang.
Menurut Seto Mulyadi yang dikutip dari sayangianak.com, kecanggihan teknologi dan keseterdiaan gadget untuk anak-anak malah membawa dampak buruk untuk anak tersebut.
Anak-anak pacaran karena mudahnya mereka meniru apa yang ada di gadget mereka, meniru dari media sosial, dan Televisi.
                                                           
“Hal ini terjadi karena mudahnya informasi yang diperoleh kedua siswa dari media sosial dan dunia maya. Mereka dengan mudah berselancar di dunia maya mendapatkan informasi yang belum layak mereka dapatkan, istilahnya dikarbitkan. Matang sebelum waktunya,”  ujar pria yang akrab disapa Kak Seto tersebut.

“Orang tua jangan lepas tanggung jawab dengan hanya membelikan gadget yang diminta anak mereka. Jika dibiarkan, hal ini akan berpengaruh kepada tumbuh kembang anak-anak. Hal ini yang kemudian menimbulkan adanya kasus s*ks bebas, geng motor, kekerasan di anak didik,” ujar Seto Mulyadi.

Tanggapan saya tentang kasus ini:
Menurut saya, kasus ini masuk kedalam ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar yakni “Manusia Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian”  karena, seperti yang kita ketahui bahwasannya di era modern seperti sekarang ini, peran orang  tua sebagai pemilik tanggung jawab atas pengawasan anak sangatlah penting,banyak sekali dampak dari kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak yang berdampak pada tingkah laku anak-anak.
Jaman sekarang banyak sekali tingkah laku anak-anak yang sudah menyimpang dari kebudayaan yang ada. Seperti yang kita lihat pada contoh gambar diatas, ada anak yang “Ingin Bunuh Diri karena Cintanya Di tolak” hal ini sungguh tidak mencerminkan budaya Indonesia. Dan ada lagi yang berfoto dengan gaya yang mesra dengan pasangan mereka. Hal ini disebabkan karena mudahnya anak-anak dalam mengakses internet, anak-anak semakin mudah dalam mengakses konten yang belum pantas mereka lihat, hal ini juga dapat disebabkan oleh lingkungan sekitar mereka yang kurang baik, bisa dari teman sepermainan maupun lingkungan keluarganya sendiri dan siaran televisi yang menayangkan sinetron-sinetron yang kurang mendidik. Tentunya juga karena kurangnya pengawasan dari orang tua mereka. Oleh karena itu, jika orang tua lalai dalam hal mengawasi anak menggunakan sosial media, memantau teman sepermainannya dan pada saat mereka menonton tayangan televisi, maka anak akan melakukan hal seperti gambar diatas,anak akan mencontoh adegan-adegan yang tidak sesuai dengan umur mereka, anak akan melakukan apa yang mereka lihat tanpa berfikir terlebih dahulu.

Kesimpulan:
Perilaku seperti ini sebenarnya datang dari dirinya sendiri yang terpengaruh oleh lingkungan,televisi dan juga teknologi (media sosial) namun, kembali lagi kepada bagaimana orang tua mengawasi dan membatasi anak dalam pergaulan. Sebenarnya orang tua tidak sepenuhnya salah memperbolehkan anak-anak mereka menonton televisi dan memberikan mereka Gadget. Hanya saja, saat anak-anak menggunakan barang-barang elektronik tersebut, orang tua harus selalu mendampingi dan memantau apa saja yang mereka tonton ataupun akses, agar anak-anak mendapatkan penayangan yang sesuai dengan usianya, karena dengan adanya pengawasan dari orang tua anak akan merasa ada yang memperhatikannya, hal ini dapat membuat anak berfikir dua kali untuk melakukan hal-hal yang menyimpang.Dan orang tua juga wajib menanamkan ilmu agama yang cukup untuk anak, agar anak dapat lebih memahami batasan-batasan yang ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Kebudayaan Daerah dan Filosofinya

About Myself

First Day At College